Jumat, 09 Maret 2012

PENTINGNYA PEMAHAMAN MENGENAI IDEOLOGI TERBUKA BAGI CALON GURU PKN


BAB I
PENDAHULUAN

1. 1.    Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa sanya bangsa indonesia telah berideologikan pancasila. Bagaimana pancasila merupakan ajaran, gagasan dan keyakinan sebagai acuhan tingkah laku manusia Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan, politik, ekonomi, hukum, pertahanan keamanan (Hankam), Iptek, social, Kebudayaan dan keagamaan.
Sehingga dalam setiap tindakannya, selalu mengacu kepada pancasila sebagai dasarnya. Tapi tidak bisa kita pungkiri, bahwa pemuda sebagai generasi penerus bangsa sekarang kurang begitu memahami akan makna serta meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam idiologi kita.
Hal ini sangat jelas sekali terlihat dari banyaknya pemuda yang jadi brandalan dijalan-jalan, suka minum-minuman keras, masih adanya gep-gep dikalangan mereka dan masih banyak lagi.
Tidak hanya pemuda saja, bahkan pejabat tinggi Negara yang begitu terpelajarpun banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sangat jelas terlihat adalah Korupsi, adanya pejabat yang ketahuan melakukan perbuatana yang tercela, hal ini merupakan indikasi kurangnya pemahaman dan keyakinan mereka terhadap idiologi kita, walaupun pancasila digunakan dalam teori, tetapi pancasila dikhianati dalam praktiknya.
Disini masalah utamanya adalah pendidikan karena masih rendahnya pendidikan dinegara kita, dan Guru sebagai pendidik tidak terlepas dari profesionalismenya. Seperti disebutkan dalam UU No. XIV Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dalam pasal I ayat I menyebutkan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama. Mendidik, mengajar, menimbang, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Berkaitan dengan proses profesionalisnya, terlebih bagi calon guru Pkn penting memahami keterbukaan idiologi, yang pada nantinya itu merupakan kunci pokok dalam penyampaian materi pada siswanya.

1. 2.    Rumusan Masalah
Mengapa pemahaman mengenai idiologi terbuka penting bagi calon guru Pkn ?

BAB II
IDIOLOGI TERBUKA

2.1.        Pengetian Idiologi Terbuka
Pancasila bersifat terbuka, dimana pancasila mengembangkan pemikiran baru yang segar dan kreatif untuk mengamalkan pancasila dalam menjawab perubahan dan tantangan zaman yang bergerak dinamis. Pancasila sebagai idiologi terbuka bersifat terbuka bagi perkembangan zaman, bersifat luas dan fleksibel agar dapat menysuaikan diri dengan perkembangan.sifat luwes, fleksibel dan terbuka yang dimiliki pancasila membuatnya selalu dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman dan tidak akan pernah ketinggalan zaman. Pancasila sebagai idiologi terbuka bukan berarti bahwa nilai-nilai dasar pancasila itu dapat dirubah atau diganti dengan nilai dasar lain. Hal ini sama artinya dengan meniadakan pancasila. Makna sesungguhnya dari keterbukaan ideologi adalah bahwa sanya nilai-nial dasar dari pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
Pancasila sebagai idiologi terbuka menghindarkannya dari idiologi yang bersifat tertutup, kaku dan tidak mengikuti perkembangan zaman, bukan pula idiologi kaum utopia yang hanya dapat dalam khayalan tetapi tidak dapat dilaksanakan. Pancasila sebagai idiologi terbuka memiliki idealisme ukuran yang tinggi dapat dijelmakan kedalam kenyataan yang ada dalam kehidupan untuk mewujudkan idealisme yang dicita-citakan.

2.2.        Nilai-nilai dasar dalam pancasila yang abadi
Nilai-niali dasar pancasila yang abadi dapat kita temukan dalam empat alenia pembukaan UUD 1945.
Alenia pertama memuat keyakinan kita kepada kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, kepada peri kemanusiaan dan kepada peri keadilan. Penghapusan penjajah adalah suatu keyakinan logis dari keyakinan kita ini.
Alenia kedua, dalam alenia kedua memuat cita-cita nasional sekaligus cita-cita kemerdekaan yaitu: suatu Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alenia ketiga, memuat watak aktif dari rakyat indonesia menyatakan kemerdekaan, untuk mencapai kehidupan, kebangsaan yang bebas, bukan dengan keangkuhan yang bersifat chauvinism, tetapi dengan religious, dengan kesadaran akan rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur.
Alenia keempat, dalam alenia keempat member arahan tentang tujuan Negara, susunan Negara, sistem pemerintahan dan dasar Negara.
Tujuan Negara kita yaitu : melindungi segenap bangsa indonesia dan selruh tumpah darah Indonesia ; memajukan kesejahteraan umum ; mencedaskan kehidupan bangsa ; ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Susunan Negara Republik Indonesia adalah kedaulatan rakyat. Yang berarti sumber dari seluruh otoritas kenegaraan adalah rakyat. Sistem pemerintahan yaitu pemerintahan yang konstitusional. Dan dasar Negara pun sudah sangat jelas, yaitu pancasila.
Sila ketuhanan yang maha esa, melahirkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, keindahan dan kesucian. Berupa keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa, menurut agama dan kepercayaan yang dianutnya, kebebasan memeluk agama dan toleransi antar umat beragama. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, melahirkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, keindahan dan keadilan berupa pengakuan persamaan derajat manusia, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menghargai hak orang lain, menggunakan segala potensi yang dimiliki manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa (pikiran, perasaan dan kehendak) untuk mewujudkan kebaikan, kebenaran dan keindahan.
Sila persatuan indonesia, melahirkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keadilan berupa bangsa yang bersatu dan tidak mau dipecah belah, Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berdiri sendiri dan bukan bagian dari Negara lain dan Negara yang bersatu dengan rakyat. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan melahirkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran berupa kedaulatan Negara Indonesia ada ditangan rakyat dan  untuk mengetahui keinginan rakyat wajib dilakukan  pemilu secara berkala dan teratur serta menerapkan konsep Negara  hukum dan melaksanakan segala keputusan yang telah dibuat dan disetujui  melalui mekanisme demokrasi.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, melahirkan nilai-nilai sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, melahirkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran, keadilan berupa perwujudan kemakmuran yang berkeadilan oleh pemerintah dan rakyat, memenuhi hak-hak orang lain, mendahulukan kewajiban daripada hak serta berusaha dan bekerja keras mewujudkan kemakmuran bersama.

2.3.        Implikasi Penerimaan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka di Lingkungan Sekolah SMA
Penerimaan pancasila sebagai idiologi terbuka tidaklah mudah seperti juga halnya dengan nilai-nilai baru yang masuk, tidak dengan mudah nilai-nilai tersebut diterima. Implikasi dari penerimaan pancasila sebagai idiologi terbuka membawa dampak baik pada nilai dasar nilai instrumental dan nilai psikis pancasila, diantaranya;
Pendalaman nilai-nilai dasar pancasila yaitu keharusan pertama adalah 1.pendalaman terhadap nilia-nilai dasar pancasila, 2. Pengembangan wawasan, doktrin, kebijakan, strtegi dan hukum nasional, setelah kita perdalam nilia dasar pancasila selanjutnyta kita kembangkan nilai instrumentalnya antara lain dalam bentuk wawasan, doktrin, kebijakan, strategi dan hukum nasional, 3. Mempersiapkan dan membangun kebiasaan ,masyarakat untuk setia kepada nilai-nilai moral serta norma hukum, setelah nilai dasar dan nilai instrumental kita benahi. Selanjutnya adalah mempersiapkan kebiasaan untuk setia kepada nilai-nilai moral serta norma hukum yang telah disusun itu.




BAB III
CALON GURU PKn

3. 1.       Kompetensi Guru PKn
Guru sebagai pendidik dan pengajar tidak lepas dari profesionalismenya sebagai tenaga pendidik disemua jenjang pendidikan. Sebagaimana tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu; a. Kompetensi pedagogik, yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peerta didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; pemahaman terhadap peserta didik; pengembangan kurikulum; perencanaan pembelajaran; pelaksanaan pembelajaran; evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potenasi yang dimilikinya. b. kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap; stabil; dewasa; arif dan bijaksana; berwibawa; beraklaq mulia; menjadi teladan bagi peserta didik dan mengembangankan diri secara berkelanjutan. c. kompetensi sosial yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan; menggunakan tekhnologi komunikasi dan informasi seara fungsional; bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali murid dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar, d. kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: konsep, struktur dan motede keilmuan; materi agar yang ada dalam kurikulum sekolah; hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; penerapan konsep-konsep keilmuan dan kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
            Selain harus mempunyai kompetensi diatas dalam menjalankan tugas keprofesionalannya guru juga harus mempunyai kinerja yang terpadu antara setiap unsurnya. Kompetensi profesional guru akan memadai jika ditopang oleh kompetensi personal dan sosial yang baik sehingga mengantarkannya pada pembelajaran/pengajaran yang baik.

3. 2.       Selintas Kurikulum PKn di SMA
            Seperti kita ketahui bersama bahwa di Indonesia sesudah beberapa kali mengalami pengertian kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan jaman dan kebutuhan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Kurikulum yang sekarang dipakai adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), KTSP sendiri adalah kurikulum operasioanl yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan setelah sebelumya menggunakan kurikulum berbasis Kompotensi (KBK), yaitu satuan desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seerangkat kompetensi tertentu yang terdiri dari satandar kompetensi (SK). Kompetensi dasar (KD). Indikator dan materi pokok KTSP pada dasarnya KBK yang dikembnagkan oleh satuan pendidikan berdasar standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL). KTSP di Indonesia mulai dilaksanakn mulai tahun ajaran 2006/2007. KTSP disusun sesuai dengna karakteristik peserta didik yang berbeda-beda, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan jender. KTSP sendiri mengacu pada PP no. 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan, Permendiknans 22 tahun 2006 tentang S1, permendiknas 23 tahun 2006 tentang SKL.Sedangkan kompenen-komponen yang terdapat dalam KTSP adalah tujun pendidikan tingkat satuan pendidikan struktur dan muatan kurikulum. Terkusus mata pelajaran kewarganegaraan mulai ada di Indonesia sekitar tahun 1950-an di sekolah menengah atas. Mata pelajaran kewarganegaraan memfokuskan pembentukan warga negara yang mampu memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajiaan untuk menjadi warganegara yang cerdas, trampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945 selain itu juga bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: a. berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. b. berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak secara tegas dalam bermasyarakat, bernegara dan berbangsa serta anti kurupsi. c. berkembang secara positif dan demokrasi untuk membentuk diri berdasarkan karakter “masyarakat Indonesia” agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainya, d. berintegrasi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencantuman dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi.

BAB IV
PENTINGNYA PEMAHAMAN IDOELOGI TERBUKA DI LINGKUNGAN SEKOLAH BAGI CALON GURU PKn

Seperti telah dijelaskan secara panjang lebar, bahwasanya calon guru PKn perlu memahami idiologi terbuka, karena pancasila sebagai idiologi terbuka, bukan berarti nilai-nilai dasar pancasila itu bisa dirubah atau diganti dengan nilai dasar lainya. Tetapi makna keterbukaan tersebut adalah bahwasanya nilai-nilai dasar dari pancasila dapat dikembangkan sesuai dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tentukan perkembangan jaman.


BAB V
KESIMPULAN
Calon guru PKn penting memahami idiologi terbuka karena dengan itu guru bisa mananamkan nilai luhur pancasila dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari.



DAFTAR PUSTAKA

Berizi, Amad. 2009. Menjadi Guru Unggul. Ar Russ Media: Yogyakarta.

Kansil, C.S.T. Drs, SH dan Christine S. T KAnsil, SH. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Pradnya Paramita: Jakarta.


Oesman, Oetojo dan Alfian. 1991. Pancasila Sebagai Ideologi dakan berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, berbangsa dab Bernegara. BP-7 Pusat Jakarta.

Sutrisno, Slamet. 2005. Filsafat dan Ideologi Pancasila. Andi: Yogyakarta

Team MGMP Kewarganegaraan. 2007. Pendampingan Materi Kewarganegaraan Swa Peberbit dan Percetakab


Yamin, Martinis. 2006. Profesional guru dan Implementasu KurikulumBerbais kompetensi. Gaung Persada Press: Jakarta



http://halil4.wordpress.com/2009/12/26/standar-kompetensi-dan-kompetensi-dasar-pkn-smama/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar